.

.

Monday 13 June 2016

Wedding Preparation : Hunting Gedung Resepsi di Bandung

Sebetulnya udah dari zaman SMA suka posting blog, tapi karena kesibukan, akhirnya setiap blog yang bikin ga tau nasib nya kaya gimana, entah diambil kucing atau terlantar dipojokan jalan.
Makanya waktu sibuk nyari persiapan nikahan, kepikiran buat sharing sama yang suka browsing-browsing manja kalo nyari persiapan nikah. Aku juga suka searching sana sini buat nyari apa aja yang harus di persiapin, sampe baca review-review. alasannya karena :
1. ini adalah once in lifetime moment, harus dipersiapkan sebaik mungkin.
2. Ini adalah faktor utama, akar dari segala pertimbangan which is UANG.
Yes, dana nikahan saya dan calon suami sangat terbatas. ini uang tabungan kita masing-masing (mudah-mudahan ntar ada yang nambahin. hhe). Saya harus mandiri semenjak SMA karena orang tua saya meninggal waktu saya SMP, sedangkan calon suami dia tidak mau membebani orang tuanya. Maka dengan uang yang terbatas, kita mantap buat gelar syukuran pernikahan kita nanti. Saya memang sebelumnya suka menyisihkan uang gaji setelah memenuhi kebutuhan, dan bayar uang kuliah. Alhamdulillah ada sedikit.
Lalu calon saya mulai nabung waktu kita mulai pacaran, mungkin dia baru sadar umur nya udah tua matang untuk menikah, kalau dihitung-hitung cuma 1.4 bulan dia ngumpulin uang (semoga cukup).
hal yang pertama saya persiapkan adalah gedung.
Kenapa harus di gedung ?
Karena rumah saya di dalam gang, orang yang akan diundang banyak. maka pilihan menikah dirumah, langsung saya coret, lagipula kalo dibayangin, pasti ruwet bgt. dan lahan parkir harus didepan komplek, apalagi rumah saya di kawasan padat penduduk akan sangat tidak enak mengganggu kegiatan dan kenyamanan para tetangga. Oh iya, nikah dirumah pun saya harus memikirkan penambahan tamu, karena rasa nya tidak enak untuk tidak mengundang tetangga yang padahal tidak terlalu kenal sedangkan saya ingin orang yang datang resepsi saya adalah orang yang benar-benar saya kenal.
hunting gedung dilakukan jauh-jauh hari, bahkan sebelum tanggal pernikahan di tentukan. kenapa? karena pengen aja. hahahhaa
Bukan, sebenarnya karena saya sering baca blog orang lain yang bilang kalo pas tanggal nikah nya ternyata gedung nya udah booked. Maka saya mulai bergeriliya dari H-10 bulan. langsung saja ke TKP.

1. Gedung Pegadaian Bandung. (Jl Pungkur)
Ini dapet rekomendasi dari temen calon, katanya ini lumayan murah. oh iya, kita cuma mau survey ke gedung yang dekat rumah, harga nya masih masuk akal dan masuk kantong kita.
Gedung ini untuk pernikahan tahun 2016  dikenakan biaya 5.5 juta.
dengan fasilitas : 150 Kursi, sound system, AC,
Gedung nya bersih, lantainya kinclong, kebetulan waktu itu petugas kebersihannya sedang beberes karena baru saja dipakai acara pernikahan.
ini penampakannya


Kita cocok sebenarnya dengan gedung ini, tapi karena belum tau nikahnya mau kapan, jadi mana mungkin langsung booking.

2. Aula Museum Sribaduga (Jl BKR, depan Lapangan Tegalega)
Ini tempatnya deket bgt dari rumah, tapi setelah nanya harga nya, rasanya sayang aja buat ngeabisin uang cuma buat beberapa jam saja.
Sewa nya Rp 6.5 jt untuk sampai akhir tahun 2015 (karena saya survey di thn 2015 dan ga pernah nanyain update nya lagi buat 2016) saya sempat minta diskon tetangga, kan siapa tau bisa lebih murah, hahahha tapi ga dikasih :(. Kursi 100 - 150 (lupa). sound system
ada 2 Aula yang bisa dipakai, lantai 1 atau lantai 2
di lantai 1 full AC, tapi sayangnya atap nya rendah. Yang ada di bayangan saya kurang bagus kalo untuk dekorasi pernikahan. dan akan terlihat sempit.
lantai 2 atapnya lebih tinggi, tapi sayang tidak ber AC. Saya kurang suka pernikahan di lantai 2, soalnya kasian ke tamu yang udah sepuh, dan pasti keluarga dana crew akan cape bolak-balik. mobilitas terganggu. pokonya gitu lah
ini penampakannya :
lantai 2

 lantai 1


3. Bale Wisnu (Jl Muara Barat)
Kalo Museum dekat dengan rumah saya, ini lebih dekat lagi.Tempatnya didalam komplek, cukup luas dan sangat cocok untuk yang ingin mengadakan garden party.
sewa nya 5.5 jt untuk tahun 2015 dan tahun 2016 6-6.5 juta. (Lagi-lagi minta diskon buat tetangga- dan ga dikasih -___- ). pengurus juga menawarkan paketan dengan  tenda + dekorasi. jadi kita tinggal sediakan catering dan rias. dekor dan sewa tempat Rp 17 jt.
ini penampakannya, waktu kesana ada yang lagi dekor buat acara besoknya.


 ini penampakan depannya

Maaf narsis dikit nya. (soalnya ga ada foto lain lagi)

4. Gedung Hubdam III Siliwangi (Jl Moh Toha/samping lapangan tegalega)
Gedung ini sesuai dengan namanya adalah komplek militer. gedung yang bisa dipakai untuk acara resepsi sebetulnya tidak besar dan cenderung semi garden party tapi bisa diakalin dengan pakai tenda bagi tempat duduk para tamu, ga mau kan kalo tamu harus sampe berdiri saat makan, melanggar aturan agama.
Didepan gedung, ada lapangan bola yang luas dan lahan parkir yang cukup luas. seberang gedung tepat ada lapangan Tegalega, jadi bagi tamu yang memang belum tau tempatnya bisa dengan mudah mencari lokasinya. harga sewa gedung disini murah meriah 3.5 juta. dan yang membuat special lagi, jika keluarga besar dari anggota TNI, biasanya akan mendapat potongan harga asal menghadap dulu ya sama yang bertanggung jawab atas gedung tsb.
keluarga aku  memang wanti-wanti banget supaya jangan pilih gedung yang mahal, dan memang aku ga mau keluarin uang buat sewa gedung terlalu banyak padahal acara cuma beberapa jam aja. sayang banget, mending dialokasikan ke pos lain yang lebih membutuhkan. maka jadilah aku booking tanggal untuk acara InsyaAlloh resepsi pernikahan aku.
berikut penampakannya 
sumber : Wikimap

itu foto dari salah satu nikahan yang kebetulan saya datangi, 
foto lainnya ilang, padahal banyak foto lain yang lebih representatif sebetulnya. 
tapi lumayan lah ya. hahahah (ngeles) . 

semua foto nya emang beneran apa ada nya, soalnya dulu ga ada niat buat nulis blog soal wedding preparation. 

Pada akhirnya memang semua tergantung pada kemampuan dan keinginan pernikahan nya akan seperti apa. tapi bagi aku pribadi, aku memang cukup bisa menilai berapa kemampuan aku dan calon suami. tak ingin memberatkan keluarga dan memaksimalkan dana yang ada tanpa harus memaksakan keinginan. toh yang utama bukankah kehidupan setelah menikah bukan ?